Monday, April 17, 2006

KECIL TAPI INDAH…


Hari ini, dalam suasana cerah lagi menyengat, menanti ss’org yang selalu membukakan ruangan kerja, detik demi detik ku tunggu hingga orang berlalu lalang didepan ku, dalam kesendirian ini, Hadir sosok s’orang yang sungguh membuat ku menjadi merasa sangat bersyukur atas segala yang ku miliki, dia s’org petugas yang mungkin di pandang sebagian orang terasa begitu hina tapi sungguh bagi ku memiliki arti jika kita menyadari, ya itulah suatu tugas mulia s’org petugas “toilet”, hari demi harinya ia lakukan untuk menjaga kebersihan tempat yang akan kita gunakan, dengan rasa sabar dan tak pernah berkeluh kesah, semua di jalani untuk menjalani kehidupan. Dengan rela ia menemani ku menanti, - terima kasih banyak - , aku berikan suatu kata untuk mu, pekerjaan itu Kecil tapi Indah.


Pembicaran – pembicaraan ringan mulai ia lakukan, entah mengapa ia begitu percaya pada ku?? hingga semua akhirnya ia ceritakan segalanya baik masalah pekerjaan, keluarga dan lain - lain, ya aku memang begitu suka mendegar pembicaraan dan masalah – masalah dari orang lain, kelak perhatian ku dapat menjadi suatu pelajaran berarti dalam kehidupan. Tampak di dirinya wajah penuh kesedihan dan begitu sabar menjalani kenyataan, ia ceritakan awal bekerja hingga akhirnya dapat bertahan, ya ia harus lakukan ini untuk memperjuangkan masa depan anak – anaknya, meski rasanya uang yang di raih hanya cukup untuk makan, sungguh tak pantas di berikan bagi mereka – mereka yang telah banyak berusaha, entah mengapa mereka tiada di hargai. Betapa heran ketika mendengar kenyataan – kenyataan yang ia sering alami di sebuah tempatnya bekerja, berbagai hal ia temukan tanpa merasa kotor dan lain – lain, tapi kenapa orang – orang yang menggunakannya tidak mau mengerti atas perjuangan yang telah di lakukan oleh petuas – petugas kebersihan itu, tuk kita semua diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan disana. Permasalahan demi permasalahan pun sering di temuinya baik masalah pekerjaan dan lain – lain.


Lalu, Ia bercerita tentang pernikahan yang di lakukan di usia 14 tahun dan suaminya 17 tahun, sungguh aku sangat takjub, di usia yang sekecil itu ia dapat membentuk suatu rumah tangga, padahal pada usia itu masa – masa orang dalam kondisi tidak stabil, masa ingin bersenang – senang bersama teman – teman, tapi ia beserta suami tetap menjalaninya, dengan masa muda yang harus di korbankan, tiga bulan setelah pernikahan tampak tanda – tanda kehamilan, aku semakin tak bisa membayangkan dalam kondisi tubuh sekecil itu harus merasakan hadirnya suatu janin manusia, sungguh kesabaran dan pengorbanan yang begitu besar akan ia hadapi dalam menjalankan rumah tangga, sekarang ia telah memiliki 3 orang anak dengan usia yang juga relatif muda, tapi realita kehidupan rumah tangga tak seindah apa yang di bayangkan, konflik – konflik dalam keluarga pun harus bermunculan, kini ia harus merasakan suami yang tiga tahun tidak kembali ke rumah, segala urusan rumah tangga harus di limpahkan kepada dirinya, wahai ibu tegarlah menghadapi semua, rawat anak – anak mu, kelak semoga Allah menjadikan mereka menjadi anak – anak yang shalih lagi berbakti kepada orang tua dan dapat membantu mu untuk meringankan beban hidup ini..dan semoga suami mu kembali hadir di tengah – tengah keluarga yang telah lama kalian bina…


Yah sedikit pengalaman hidup dari ss’org….sungguh pelajaran yang begitu berarti, memang hidup ini penuh dengan cobaan, karena semua orang telah di tentukan takdirnya masing – masing…


Tadi malam akhirnya, aku dapat juga selesaiin bikin konsep Community Development untuk PT.Bakrie Brother’s yang di suruh pak bozz mesti di gangu – ganggu si Brontok he3, bayangin di suruhnya baru sabtu malam , jadi hari minggu mesti memeras otak ha ha ha, apa coba…sekarang meeting euy sama mereka, ya mesti ngejelasin konsep yang udah dibuat….doain yax…hik hik aku bsk Cuma di back office, ga ikut riset karena waktu itu dateng terlambat ..!!!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home