Sunday, April 09, 2006

Tanda Strip Itu?

Bukan hal baru bagi kita mengetahui bahwa Indonesia merupakan penduduk yang mayoritas Muslim meskipun tidak berhukum dengan Syari’at Islam, buktinya ketika Haji Quota dari Negara kita selalu yang paling besar. Dan nuansa keagamaan begitu kental terasa ketika menjelang bulan Ramadhan.



Meskipun begitu, siapa yang bisa menyangka bahwa ternyata masyarakat kita begitu jauh dari memahami Tauhid (tidak secara keseluruhan, - red), mereka lebih cenderung mencari cara yang Instan dalam menjalani kehidupan ini , dekat dengan Klenik – klenik, sampai datang ke dukun untuk mengatasi masalah kehidupan rumah tangga, jodoh, naik pangkat, penglaris, dan lain – lain, bak sebuah jamur yang bertebaran mereka yang konon katanya “orang Pintar”??? (dukun), sangat mudah di temukan. Tak ubahnya hal ini dilakukan masyarakat di kota Metropolitan, mereka tak pernah jauh dari perbuatan – perbuatan tersebut baik itu pejabat, pengusaha, suami istri, pria dan wanita (sebagian, -red).



Tertarik mengetahui mengenai Tanda Strip dalam KTP pada Agama, hati bertanya apa maksud dari penulisan itu?Atheis-kah, salah tulis atau kurang data pribadi untuk di tulis. Ternyata, penulisan tersebut di karenakan tidak adanya kejelasan agama yang mereka miliki, bukan berarti mereka atheis tapi ada kepercayaan tersendiri yang mereka anut. Tanda Strip di perkenankan bagi mereka yang memiliki keyakinan seperti Konghucu, Kejawen, aliran Mulajadi Nabolon, Purwoduksino, Budi Luhur, Kaharingan, Pahkampetan, Bolim, Buhun dan masih banyak lagi yang tidak mungkin di bahas disini. Bagi mereka para penghayat mendapatkan KTP dengan tanda strip, hal ini sesungguhnya akan membuat kesulitan ketika mereka hendak menikah untuk mendapatkan akta, dan juga akan menghadapi ranjau – ranjau Birokrasi yang menyulitkan.



Data oleh peneliti Abdul Rozak, menunjukan populasi 100 ribu orang data kementrian kebudayaan dan pariwisata tahun 2003 mengungkapkan dari 245 aliran kepercayaan yang terdaftar total mencapai 400 ribu jiwa lebih.


Suatu realita kenyataan bukan suatu hal yang mutlak ketika suatu KTP tertulis Agama : Islam, berarti kenyataan mereka menjalankan dan menyakini Islam sebagai pegangan hidup,sebagai contoh beberapa waktu mengetahui akan keberadaan mereka yang ternyata begitu dekat.


Ketika aku harus banyak menemukan apa pun dari ritual – ritual yang di lakukan oleh orang – orang yang menganut aliran kepercayaan. Mereka kadang melakukan Puasa dengan cara mereka, membuat sesajian, berendam dalam air, tidur di bawah dekat pintu, berkeliling di malam hari meminta petunjuk, bertanya dengan guru yang di besarkan oleh mereka, menari – nari cara mereka dan lain - lain. Ada yang sampai berkata pada ku saat hendak ingin menjalankan perintah shalat


a : mau shalat dulu nih, dimana ya masjidnya?(saat itu sedang di tempat umum)
b : ngapain sih, tau ga komunikasi dengan Tuhan itu bisa dengan bagaimana saja,
walau hanya dalam hati kita bisa berdoa dan dekat dengan-Nya, Tuhan juga tahu.


Yah itulah pernyataan yang tengah di sampaikan pada ku, dangkal mungkin jawaban di kemukannya, sebagai bukti dia belum mengetahui atau tidak mau memahami mengenai ajaran Islam yang ilmunya begitu menyebarluas. Jika saja ia mau membaca Al Quran dan Hadits disana akan banyak hal akan di temukan.



Allah Ta’ala berfirman, “ Peliharalah segala shalat, dan (peliharalah) shalat wusthaa; berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan Khusyu’, Jika kalian dalam keadaan takut (bahaya), maka shlatlah sambil berjalan atau berkendaraan.” (Al-Baqarah:238-239)


Allah Ta’ala berfirman, “Maka datanglah sesudah mereka, penganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan shalat dan menuruti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam : 59)


Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wassalam bersabda, Jarak antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Abu Daud, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah)


Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wassalam bersabda, “(Perhatikan) shalat, (Perhatikan) shalat. Dan budak – budak kalian.” (HR.Bukhari dan Ibnu Majah)


Ada lagi kejadian lucu di tambah malu mungkin, ketika aku ikut untuk menemui sebuah keluarga besar yang sudah lama tidak ku ketahui keadaan mereka. karena tempatnya begitu jauh di sebuah desa di kota Jawa Tengah, sampai disana ternyata aku mengetahui bahwa mereka sedang melakukan suatu ritual aliran kepercayaan besar – besaran sampai pakai tenda saking banyaknya orang – orang yang menghadiri. Lalu, ketika aku datang arah mata disana mengarah pada ku dan menatap, aku pun tertunduk malu ha ha ha kenapa tidak? Ketika menyadari hanya aku yang sendirian menggunakan Jilbab, hingga salah seorang dari anak mereka yang sepantaran dengan ku begitu aneh menatap pada ku, ada apa Mas? Aneh-kah diri ku seperti ini yang tidak sama dengan kalian semua. Disana mereka melakukan ritual membaca beberapa Kidung dalam Bahasa Jawa Kuno yang tidak ku ketahui artinya dari malam hingga menjelang Pagi, disana tak lupa banyak sesajian. Tapi bukan berarti saat itu aku juga turut hadir dalam ritual mereka, Alhamdulillah, Allah memberi pertolongan, ketika itu aku sedang panas tinggi sekali sehingga punya alasan untuk tidur, walau sebenernya tidak merasa nyaman sih.


Selama ini dari hasil pengamatan ku yang di dapat, ada beberapa kesamaan dari kepercayaan mereka ( tapi tidak semua, -red), yaitu menjadikan Alam sebagai Kitab Suci mereka, katanya alam adalah kumpulan tulisan Tuhan yang tidak bisa dibuat oleh manusia, berlaku universal, dapat di pelajari oleh setiap makhluk tanpa membedakan usia, agama,bangsa, ras maupun gender.


Apalah alasan yang mereka kemukan atas pembenaran terhadap ajaran yang di berikan, lalu disimpangkan dari syariat Islam yang harusnya mereka ikuti jika mereka benar – benar yakin bahwa Tuhan itu ada dan menurunkan Rasul untuk memberikan perintah menyebarkan Islam ini, dan tidak ingatkah mereka sesungguhnya alam semesta ini : langit, bumi, planet, bintang – bintang, hewan, pepohonan,daratan, lautan, malaikat, serta manusia seluruhnya tunduk kepada Allah dan patuh kepada perintah-Nya


Allah Ta’ala berfirman,”..padahal kepadanyaNya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa..” (Ali Imran:83)


Allah Ta’ala berfirman,”Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon – pohonan, binatang – binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?” (Al Hajj:18)


Allah Ta’ala berfirman, “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan memujiNya. Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (Al Isra’: 44)


Sulitnya menghilangkan kepercayaan ini, karena merupakan tradisi yang telah turun temurun dari nenek moyang akhirnya selalu di teruskan oleh para penghayat. Meskipun telah dilarang oleh pemerintah dalam aturan yuridis UU No.1/1365 Surat keputusan bersama Mentri Agama dan Mentri Dalam Negri No.1/1969. Kombinasi aturan ini di pagari ketetapan MPR No.IV/1978 yang menggariskan bahwa “Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak merupakan Agama”.



Tapi semua merupakan pilihan mereka, berharap Allah tidak menutup hati – hati mereka dan akhirnya akan membukakan penglihatan dan pendegaran mereka untuk mengikuti jalan yang haq pada Islam ini sehingga memberikan keselamatan Dunia dan Akhirat .


Untuk semua orang – orang yang aku kenal dan sayangi yang sampai saat ini masih mempercayai hal ini, untuk kalian aku berharap kembalilah dan dengarlah seruan – seruan Islam yang telah sampai pada telinga, lalu yakinilah dan Imani. Jangan kalian begitu membenci sehingga membuat kalian semakin jauh pada petunjuk kebenaran, semoga Allah memberi kalian Hidayah-Nya dan mematikan kalian dalam keadaan Islam


Akhir kata aku selalu berdoa (Insya Allah), seperti doa Nabi Ibrahim : “Ya Rabbku, jadikanlah negri ini (Mekah), negri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala – berhala itu telah menyesatkan kebanyakan manusia.” (Ibrahim : 35 -36)….. Amiin


Sedikit pembahasan mit mengenai hal ini, untuk teman – temanku khususnya The Big 5 harap di baca dan di renungkan ya, kelak kan menjadi benteng untuk kita

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home