Friday, May 19, 2006

Mengapa Hati ku menjadi Keras....???

aL Haur Ba'da Al - kaur
Mengapa Hatiku Menjadi Keras...???

Fenomena berpaling dari komitmen pada agama ini sungguh telah menyebar di kalangan kaum muslimin. Berapa banyak manusia mengeluh setelah sebelumnya tentram dengan berdzikir pada Allah, dan taat kepada-Nya. dan berapa banyak dari orang - orang yang dulu beriltizam (komitmen kepada agama) berkata, "Tidak aku temukan lezatnya ibadah sebagaimana dulu aku merasakannya". yang lain berkata, "Bacaan Al Qur'an tidak membekas jiwaku". dan yang lain berkata juga, " Aku jatuh ke dalam kemaksiataan dengan mudah", padahal dulu ia takut berbuat maksiat. Dampak penyakit ini nampak pada mereka, diantaranya ciri - cirinya adalah :

1. Mudah terjatuh dan terjerumus dalam kemaksiatan dan hal - hal yang di haramkan (Allah), bahkan dia terus melakukannya padahal dahulu dia sangat takut terjerumus kedalamnya.

2. Merasakan kerasnya hati, nasehat tentang kematian tidak berbekas sama sekali dalam hatinya, demikian juga melihat jenazah dan kuburan

3. Tidak mantap dalam beribadah, sehingga anda (akan mendapati orang seperti ini) tidak menemukan "kelezatan" dalam menunaikan shalat, membaca al qur'an, dan lainnya, serta malas melakukan ketaatan dan ibadah, bahkan mengabaikan dengan mudah, padahal dahulu ia giat serta semangat melakukannya

4. Lalai dari berdzikir kepada Allah, serta tidak menjaga lagi Dzikir - dzikir syar'iyah (seperti dzikir pagi dan petang, pent) padahal dulu giat dan bersemangat melakukannya

5. Memandang rendah kebaikan dan tidak perhatian kepada amal kebajikan yang mudah dilakukan padahal dulu ia orang yang paling teguh dan rajin

6. selalu dibayangi oleh rasa takut pada waktu tertimpa musibah atau problematika, padahal dulu ia tegar serta teguh imannya kepada takdir Allah

7. Hatinya cenderung kepada dunia dan sangat mencintainya hingga ia kan merasa sangat sedih sekali jika ada sesuatu dalam kehidupan dunia ini yang luput darinya, padahal dulu ia sangat terikat dengan akhirat dan kepada kenikmatan yang ada didalamnya, Allah Ta'ala berfirman :
" tetapi kalian memilih kehidupan dunia, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal" (al - A'la : 16 -17)

8. Terlalu berlebihan dalam memperhatikan kehidupan dunianya baik masalah makan, minuman, pakaian , tempat tinggal dan kendaraan padahal dulu ia lebih mengutamakan mempercantik akhlaqnya dan untuk komitmen serta berpegang teguh pada agama

Masih banyak lagi sebenarnya dampak penyakit ini. Sungguh Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam tekah berlindung dari Al Haur ba'da al kaur, dari AAbdullah bin Sarjas radhiyallahu 'anhu ia berkata,
" Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam jika berpergian berlindung dari kesukaran perjalanan,sedih saat kembali dan dari al haur ba'da al kaur (lemah / malas dalam beribadah setelah dulunya semangat/ rajin) "

Oleh karena itu pembahsan masalah ini sangat penting sekali ,jangan sampai ada seseorang diantara kita yang mengira ia telah sukses melalui jembatan dan sampai didaratanya dengan aman disebabkan komitmennya terhadap agama, sertaa selamat dari kesesatan dan dari al haur ba'da kaur

keteguhan/kekokohan hanya dari Allah Subhanallahu wa ta'ala semata. Allah SWT menguatkan/meneguhkan nabi-Nya, dia berfirman :
" Dan kalau Kami tidak memperkuat, niscaya kamu hampir - hampir condong sedikit kepada mereka" (al Isra : 74)

oleh karena itu Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita memohon pertolongan kepada Allah SWT agar mengokohkan kita diatas agama Islam, beliau SAW bersabda :
" Wahai yang meneguhkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu (HR.Ahmad dan Ibnu Majah)

sebab - sebab al-Haur ba'da Kaur adalah :

1. Lemah Iman
Lemah iman adalah penyebab kerasnya hati, mudah jatuh dalam kemaksiatan dan malas dari ketaatan, tidak mendapatkan pengaruh dari membaca al qur'an dan shalat. Lemah iman ini juga mempengaruhi rasa takut kepada Allah SWT, tidak ada perasaan betanggung jawab kepada Allah SWT. Hal ini juga disebabkan semakin menjauh dari teman yang shalih serta majelis ilmu, dan tersibukkan dengan urusan - urusan dunia serta panjang angan - angan, dan terjerumus pada hal - hal yang diharamkan. maka apabila iman seseorang lemah, maka berubahlah keadanya dari hal yang baik dan istiqomah menjadi tersesat dan berpaling. maka keharusan (bagi seorang muslim yang merasakan lemahnya iman) untuk mengobatinya. Caranya adalah dengan ikhlas Kepada Allah dan membaca serta merenungkan al qur'an kemudian takut siksaan Allah SWT dan bertaubat dari dosa, kemaksiatan, takut terhadap akhir kesudahan yang buruk serta mengingat mati dan akhirat.

2. Jauh dari suasana yang penuh keimanan
seperti majelisilmu, masjid, al qur'an, teman yang shalih, shalat malam, dzikir dan lainnya.

3. Pengaruh Lingkungan (yang jelek)

4. Lemah dalam Pendidikan yang benar (sesuai agama)
Jika seorang muslim tidak menjaga dirinya dengan pemeliharaan , pendidikan dan perjuangan, ia akan mundur dan berbalik. Maka ia harus meluangkan waktunya sesaat untuk bertaqarub / mendekatkan diri kepada Allah, menginstropeksi dirinya, mohon ampun dan bertaubat. Dan ia harus meluangkan waktu untuk mendapatka ilmu agama, mempelajarinya, membacanya dan mengulangi pelajarannya. Dan ia harus meluangkan waktunya sesaat untuk berdakwah, sesaat untuk berdzikir dan membaca al- Quran,hingga ia menjaga amalnnya itu

5. Memandang remeh dosa - dosa dan perbuatan maksiat
Abdullah Bin Mubarak berkata :
aku melihat dosa - dosa itu mematikan hati
mengerjakannya terus - menerus menimbulkan kehinaan
adapun meninggalkan dosa
adalah kehidupan bagi hati
dan mendurhakai dosa adalah baik bagi jiwa mu

6. Tertipu dan kagum terhadap diri sendiri
Ia akan merasa telah sempurna dan tidak butuh berbuat kebaikan dan beramal shalih lagi. dan jika seseorang telah kagum terhadap dirinya sendiri maka kan hilang dari dirinya perasaan takut terhadap akhir kesudahaan yang jelek dan akan merasa aman terhadap kesesatan setelah mendapat petunjuk

7. Berteman dengan orang jahat
8. Ada sebab - sebab lainnya yang menyebabkan seseorang meninggalkan keistiqomahannya, di antaranya:

a. lemahnya kesungguhan dalam berpegang teguh (terhadap agama) dan tidak sabar atas kesulitan - kesulitan dan musibah yang menimpanya

b. panjang angan - angan, berlebihan dalam menerapkan hukum agama terhadap dirinya diluar batas kemampuan

c. Penyakit - penyakit hati dan lisan yang menimpanya

d. Kepribadian yang lemah dan sikap selalu mengekor kepada orang lain

e. kegagalan - kegagalan yang menimpa pada masa lalu dan dia sulit keluar darinya

+ + + Lalu bagaimana Cara Penyembuhannya?
Disaat kita menyebutkan hal - hal yang menyebabkan ketidak istiqomahan, kita juga menemukan cara - cara untuk mengobatinya :
Lemah iman obatnya adalah menguatkan keimanan. Penyakit menjauhi dari lingkungan yang penuh suasana keimanan obatnya adalah mencari dan menjaga serta meningkatkan lingkungan yang penuh dengan suasana keimanan. Lemah dalam pendidikan yang benar obatnya adalah bersungguh - sungguh memperbaiki jiwa. Dosa - dosa dan kemaksiatan obatnya adalah taubat dan mohon ampun dan tidak meremehkan dosa - dosa tersebut

+ + + Adapula cara lainnya untuk mengobati sikap tidak istiqomah

1. Ikhlas dan jujur kepada Allah, hal ini adalah sebab terpenting untuk istiqomah dan menjadi baik

2. Takut kepada akhir kesudahan/kematian yang jelek
seorang yang beriman dan jujur harus takut dari akhir kesudahan yang buruk dan waspada dari penyebabnya
Allah SWT berfirman :
"(Ya Allah) wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang - orang yang shalih" (YUsuf :11)

al Imam Al Barbahari berkata:
Dan ketahuilah, bahwa sepatutnya seseorang ditemani perasaan takut selamanya, karena ia tidak mengetahui mati dalam keadaan bagaimana, dengan amalan apa ia mengakhiri hidupnya, dan bagaimana ia bertemu Allah nantinya sekalipun ia telah mengamalkan segala amal kebaikan. (syarhu sunnah)

Dan satu hal yang telah di ketahui bahwa amal - amal seseorang dilihat pada akhir kehidupannya, dari Sahl bin Sa'ad Ra., bahwa Nabi SAW bersabda :
" Sesungguhnya seorang laki - laki dulunya beramal dengan amal penghuni neraka dan sesungguhnya ia adalah penghuni surga, dan ia dulu mengerjakan amalan penghuni surga, padahal ia adalah penghuni neraka, sesungguhnya amal - amal itu tergantung pada akhirnya" (HR. Al- Bukhari)

3. Berdoa
Kita juga diperintah untuk memohon kepada Allah SWT agar Dia memperbaharui keimanan dalam hati kita, Rasulullah SAW bersabda :
" Sesungguhnya iman dapat menjadi usang dalam rongga hati kalian sebagaimana baju dapat menjadi usang, maka mintalah kepada Allah agar dia memperbaharui keimanan dalam hati kalian". (HR. Hakim)

Maka hendaknya kita memperbanyak berdoa kepada Allah.

4. Kontinyu dalam neramal shalih dan Memperbanyak dalam beramal shalih
Sesungguhnya amal shalih yang dilakukan secara kontinyu oleh seseorang adalah lebih disukai oleh Allah, sebagaimana sabda nabi
" Amal yang paling di sukai allah adalah yang paling kontinyu walaupun sedikit..." (Mutaffaqun 'alaih)

5. mengambil bagian untuk duduk dalam majelis ilmu yang memberikannya nasehat dan dibacakan kepadanya kitab - kitab tentang hal itu

6. Berdzikir kepada Allah, merenungkan kehinaan dunia, mengoreksi diri , beramal dan aktif berdakwah

Akhirnya segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, kita berlindung kepada Allah dari al Haur ba'da kaur.

(Sumber : Majalah Adz Dzakirah)

>> Tuk Semua yang ku kenal semoga pembahasan ini dapat bermanfaat dan menjadi renungan bagi kita, selalu istiqomah dalam jalan haq ini....Love u All Coz Allah Ta'ala...

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home