Sunday, January 29, 2006

Memperbaiki Birrul Walidain Kita

Suatu hari ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Dia bertanya, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai harta kekayaan dan anak. Sementara ayahku berkeinginan menguasai harta milikku dalam pembelanjaan. Apakah yang demikian ini benar?” Maka jawab Rasulullah, “Dirimu dan harta kekayaanmu adalah milik orang tuamu.” (Riwayat Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah).


Begitulah, syari’at Islam menetapkan betapa besar hak-hak orang tua atas anaknya. Bukan saja ketika sang anak masih hidup dalam rengkuhan kedua orang tuanya, bahkan ketika ia sudah berkeluarga dan hidup mandiri. Tentu saja hak-hak yang agung tersebut sebanding dengan besarnya jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan. Sehingga tak mengherankan jika perintah berbakti kepada orang tua menempati ranking ke dua setelah perintah beribadah kepada Allah dengan mengesakan-Nya. Allah berfirman, “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapakmu.” (An-Nisa:36)


Birrul Walidain, Bagaimana Caranya?
Sebagai anak, sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengekspresikan rasa bakti dan hormat kita kepada kedua orang tua. Memandang dengan rasa kasih sayang dan bersikap lemah lembut kepada mereka pun termasuk birrul walidain. Allah berfirman, “Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” (Al-Isra’:23)


Dalam kitab “Adabul Mufrad, Imam Bukhari mengetengahkan sebuah riwayat bersumber dari Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir melalui Urwah, menjelaskan mengenai firman Allah : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” Maka Urwah menerangkan bahwa kita seharusnya tunduk patuh di hadapan kedua orang tua sebagaimana seorang hamba sahaya tunduk patuh di hadapan majikan yang garang, bengis, lagi kasar.


Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia bersama seorang laki-laki lanjut usia. Rasulullah bertanya, ”Siapakah orang yang bersamamu?” Maka jawab laki-laki itu, “Ini ayahku”. Rasulullah kemudian bersabda, “Janganlah kamu berjalan di depannya, janganlah kamu duduk sebelum dia duduk, dan janganlah kamu memanggil namanya dengan sembarngan serta janganlah kamu menjadi penyebab dia mendapat cacian dari orang lain.” (Imam Ath-Thabari dalam kitab Al-Ausath)


Berbakti kepada orang tua tak terbatas ketika mereka masih hidup, tetapi bisa dilakukan setelah mereka wafat. Hal itu pernah ditanyakan oleh seorang sahabat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka Rasulullah menjawab, “Yakni dengan mengirim doa dan memohonkan ampunan . Menepati janji dan nadzar yang pernah diikrarkan kedua orang tua, memelihara hubungan silaturahim sera memuliakan kawan dan kerabat orang taumu.” Demikian Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hiban meriwayatkan bersumber dari Abu Asid Malik bin Rabi’ah Ash-Sha’idi
Bukan dalam Syirik dan Maksiyat
Meski kita diperintah untuk taat dan patuh kepada mereka, namun hal itu tak berlaku ketika keduanya memerintahkan kita untuk menyekutukan Allah dan bermaksiyat kepada-Nya. Rasulullah bersabda,”Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiyat kepada Allah.” (Riwayat Ahmad)


Kita tentu ingat kisah seorang sahabat, Sa’ad bin Waqash yang diberi dua buah opsi oleh ibunya yang masih musyrik: kembali kepada kemusyrikan atau ibunya akan mogok makan dan ,minum sampai mati. Ketika sang ibu tengah melakukan aksinya selama tiga hari tiga malam, beliau berkata,”Wahai Ibu, seandainya Ibu memiliki 1000 jiwa kemudian satu per satu meninggal, tetap aku tidak akan meninggalkan agama baruku (Islam). Karena itu, terserah ibu mau makan atau tidak.” Melihat sikap Sa’ad yang bersikeras itu maka ibunya pun menghentikan aksinya. Sehubungan dengan peristiwa itu, Allah menurunkan ayat: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Luqman:15). Jadi, kalau ortu ngajak ke arah kemusyrikan maka tidak wajib kita mentaati mereka. Hanya saja sebagai anak tetap berkewajiban bergaul dengan baik selama di dunia. Sikap santun harus senantiasa dijaga.
Awas: Durhaka!
Durhaka kepada orang tua (‘uquuqul walidain) termasuk dalam kategori dosa besar. Bentuknya bisa berupa tidak mematuhi perintah, mengabaikan, menyakiti, meremehkan, memandang dengan marah, mengucapkan kata-kata yang menyakitkan perasaan, sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an: “Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan ‘ah’ kepada orang tua.” (Al-Isra’ : 23). Jika berkata ‘ah/cis/huh’ saja nggak boleh, apalagi yang lebih kasar daripada itu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Barangsiapa membuat hati orang tua sedih, berarti dia telah durhaka kepadanya.” (Riwayat Bukhari). Dalam kesempatan lain Rasulullah bersabda, “Termasuk perbuatan durhaka seseorang yang membelalakkan matanya karena marah.” (Riwayat Thabrani).


Orang tua kita, siapa pun orangnya, memang harus dihormati, apalagi jika beliau seorang muslim. Rasulullah pernah berpesan, “Seorang muslim yang mempunyai kedua orang tua yang muslim, kemudian ia senantiasa berlaku baik kepadanya, maka Allah berkenan membukakan dua pintu surga baginya. Kalau ia memiliki satu orang tua saja, maka ia akan mendapatkan satu pintu surga terbuka. Dan kalau ia membuat kemurkaan kedua orang tua maka Allah tidak ridha kepada-Nya.” Maka ada seorang bertanya, “Walaupun keduanya berlaku zhalim kepadanya?” Jawab Rasulullah, “Ya, sekalipun keduanya menzhaliminya.” (Riwayat Bukhari)


Berhubungan dengan orang tua memang harus hati-hati. Jangan sampai hanya karena emosi, kelalaian, ketidaksabaran plus rasa ego kita yang besar, kita terjerumus ke dalam ‘uququl walidain yang berarti kemurkaan Allah. Na’udzubillah. Bukankah dalam sebuah hadits Rasulullah pernah berpesan bahwa keridhaan Allah berada dalam keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah berada dalam kemarahan orang tua? Dus, selagi masih ada waktu dan kesempatan, tunjukkanlah cinta, sayang, hormat, dan bakti kita kepada keduanya, hanya untuk satu tujuan: meraih cinta, ampunan, pahala, dan ridha-Nya…

Wallahu A’lam.

Wednesday, January 25, 2006

Ga PD!!

Ini suatu hal yang mudah tumbuh di dalam hati manusia, ya siapa pun ketika di hadapakan sesuatu yg lebih baik dr dirinya atau menyangkut penilaian atas kemampuan, krisis ini pasti akan timbul sendiri, entah jd nervous, malu, ga berani, takut dll


Eemm..coba siapa yg ga pnh ngalamin??? Ngacung jempol He3..


Lg ngerasa minder euy, hbs saat ini hrs b’gabung satu kegiatan dgn para senior2 yg mana jauh bgt usianya dgn ku rata - rata 38 – 50n thn, mrk sdh cukup lama makan asam garam kehidupan (duuu segitunya)..aku kan baru fresh graduated (fiit fiiuu), msh 22 thn he he apa coba?ga ada yg nanya kali, trus blm pnh pny pengalaman kerja, aplikasi ilmu jg ga sbrp dll, mn saat ini yg m’handle kegiatan slh satunya seorang dosen perguruan swasta ternama di Jakarta, suka nulis buku ekonomi, wira wiri melakukan Riset dll, kebayangkan btapa jauhnya??bukan hny dr segi umur tapi ilmu jg ha ha ha ha…smg dia bersabar dan mau membimbing.


Cayo cayo cayo..jangan patah semangat…saat ini bidang yg lg di jalanin ga ada nyambung2 sm accounting, tambah bingung yax hrs bgmn..sebenernya takut di marahin sm mrk2 (he2 sok tau bgt, lg siapa yg mau marahin)…skrng dpt tugas harus nyusun Program kegiatan, bgadang euy kn mst ngetik2 + mikir jg..dan mn materi yg ada sm sekali ga tau ilmunya (payah bener)....jd msh hrs di pandu2 + baca2 slh satunya perundang – undangan tenaga kerja.


Tuesday, January 24, 2006

Test mau jd Auditor?

Haaah udah Test jd auditor di 3 KAP (Kantor Akuntan Publik), pertama di kantornya Uwie, namanya “Chaeroni&Hari” tmptnya belakang Slipi Jaya ini sih KAP kecil&gajinya pun ga seberapa, tapi lingkungan dsn kekeluargaan bgt, org2nya jg cepet akrab..eemm soal2 dsn essay smua, pdhl lumayan bs ngerjain tp ttp ga di panggil2 he2, soal ttg Inventory bikin jurnal Perpetual&Periodic, Plant Asset (Depreciation), Cogm&Cogs, Bank Reconciliation, Job Order Costing, Ratio2, Pajak, Auditing wuuah banyak kan pusing deeeh, untung nyantai dsn ngerjainnya ga keburu2 waktu..

Kedua mit test di KAP lumayan bagus namanya “Kanaka Puradiredja” tmptnya di manggarai The Royal Palace, uuuh tau ga sih mit baru di telp.Sore bsk paginya test, walhasil mit ga bisa en’ soal2 yg di takutin yah keluar smua dsn, jd ga bisa deh ngerjain, soal dsn ada Pilhn ganda&Essay ada Auditing&Accounting (Cash Flow, Account Receivables, Plant Asset, Bank Reconciliation dll) wwuuaaah dsini soalnya susah euy, apa kesalahan ada pd diri pribadi??he2, ya kagak ke panggil lagi iiihhh malu malu malu dsn kn ada temennya ibu, ya ampun ketauan deh kapasitas kemampuan diri.

Ketiga test di “Ernst & Young” tmptnya di BEJ, wkt itu di telp jg shari sblm test mana lg di kantor, sdng tung itung profit..uuu ga nyangka tadinya udah hopeless ga bakal ke panggil dsini krn mrk ini kan slh satu The Big Four-nya KAP, mn org2 yg dsn rata2 kbykn cum laude, ya minder duluan..test dsn ga pk belajar lagi, ha ha ha canggih.. udah smp sn mit ketemu tmn2 Trisakti 01&wahyu (tmn rmh) ga nyangka..soal dsn Psikotes, Toefl, technical(Auditing&Accounting) pake bhs inggris semua soalnya, ya pilhn ganda&essay : Adjustment, B/S, R/E, A/R, Plant Asset, Bank

Biar begitu semua bharga kok jadi utk pengalaman dan byk hal jg di dapet..ssiiiipp

Monday, January 23, 2006

Kok bisa sih?

Uh sebel deh..nemuin kejadian barusan di warnet..sama org sebelah
eeemm kenapa sih orang ga punya rasa malu, kalau aja dia punya rasa malu pasti ga akan berani berbuat hal yang ga baik, apalagi hal yg ga pantes di liatin/dilakuin depan umum..ya sudahlah smg dia diberi petunjuk spy ga ngelakuin itu lagi

o ya masih hrs cari artikel
KEPEMIMPINAN

"I don’t think you have to bewearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time."

filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab: As for the best leaders, the people do not notice their existence. The next best, the people honourAnd praise. The next, the people fear, And the next the people hate.When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves’

Learn

Hari ni' byk materi yg mst di baca.. ibu udah ngasih aku byk materi utk di pelajari
ya gpp sih, cuma bingung aja yg mn dulu harus di mulai..
buku apa ya? sbnrnya ada bbrp yg udh di pelajari wkt kuliah sih, he2 tapi kan lmyn udh lama jd lupa du du du gimana sih..skrng lg mau hunting artikel deh..smg smua yg di lakuin bs diterapkan nantinya