Sunday, July 30, 2006

Apa yang Cantik Harus Selalu Menang?

Pembahasan tuk cewe - cewe.....!!!

> > Beauty
> > > Brain
> > > > Behaviour

masih inget donk tentang hal 3 B itu, em bukan mau bahas ajang kecantikan yang sering diadakan oleh orang2 yang memang sengaja mengeksploitasi wanita untuk kepentingan mereka... tapi sebenernya apa hal itu pada umumnya memang dijadikan syarat seorang wanita untuk dipilih dan dinilai oleh kaum adam (alias pria2)


melihat keadaan saat ini, wanita banyak sekali berlomba - lomba untuk mempercantik dirinya, entah dengan style, perawatan ke salon hingga ada yang sampai rela operasi plastik, hanya dengan alasan ingin "CANTIK"


bermacam - macam mungkin alasan mereka melakukan itu, yah mungkin untuk mendapatkan pasangan, ingin jadi pusat perhatian atau bisa jadi perlakuan di lingkungan sekitar menuntut mereka untuk seperti itu


contoh mungkin yang sering ditemuin ketika seorang laki - laki ingin di carikan pasangan mereka memberikan berbagai persayaratan : yang putih ya, cantik, kalau bisa pinter orangnya, kaya + kalo bisa shalihah juga dan lain - lain, terkadang aku berpikir kenapa mereka begitu idealis, menginginkan kesempurnaan yang mereka tuntut untuk para kaum hawa (-sebagian, red), apa mungkin mereka memang sering mendapatkan kesempurnaan itu??? (mungkinkah)


tidak ingatkah bahwa penilaian seperti itu hanya semu bentuknya, dan dapat berubah dalam sekejap....tiada yang kekal didunia ini.........


tidak ingatkah kita akan sebaik - baik petunjuk yang telah di berikan oleh Rasullullah Shallalahu 'alaihi wassalam :

Wanita dinikahi empat ; hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Dan pilihlah karena agamanya, jika tidak, maka kamu akan menemukan kecelakaan".


tidakkah mereka2 menyadari pentingnya Agama, kelak itu untuk sebuah penilaian,karena untuk kebaikan didunia dan di akhirat, tidakkah mereka menyadari "sebaik - baik perhiasaan didunia adalah wanita shalihah"


eemm kali ini aku sedang berpikir, seperti judul diatas, apakah memang wanita yang cantik selalu menang?? walau kenyataannya secara kasat mata memang mereka selalu menang dan selalu dipilih, namun belum tentu juga hal itu merupakan syarat kebahagiaan kelak


Tuesday, July 18, 2006

SEBUAH CORETAN HATI

Sungguh, kehidupan ini bagai suatu misteri yang tak akan pernah di mengerti,
Semakin menapak dan semakin jauh dijalani, gelombang datang makin menghantam.

Memahami dan terus memahami, sungguh hingga kini aku belum memahami dan terus tak kan pernah memahami. Ya begitu melelahkan, Kelak mungkinkah perjuangan akan terhenti sejenak, tanpa merasakan keganasan suasana yang ada.


Problematika, persaingan, pengorbanan kerap bersanding beriringan. Manusia tak pernah luput dari segala permasalahan hidup, mereka miliki dan selalu akan mereka dapatkan


+ Kadang orang tua harus menerima keadaan anak mereka yang tak pernah sesuai dengan apa yang mereka inginkan
+ Kadang seorang suami dan istri merasa tak memiliki kecocokan hingga terjadi perceraian
+ Kadang seorang anak merasa haus akan kasih sayang karena kedua orang tuanya sibuk memikirkan diri mereka masing – masing
+ Kadang seorang istri harus kehilangan suaminya dan bekerja keras untuk mempertahankan kehidupan keluarga
+ Kadang seorang anak kehilangan salah satu dari orang tuanya
+ Kadang anak merasakan bagaimana kedua orang tua tak bertanggung jawab terhadap anak – anaknya dan pergi meninggalkan mereka
+ Kadang seorang suami atau istri melakukan perselingkuhan dalam sebuah rumah tangga
+ Kadang rumah tangga yang telah lama dibina tak kunjung datang juga seorang keturunan
+ Kadang anak yang telah terlahir harus diterima dengan keadaan tidak sempurna
+ Kadang sebuah rumah tangga dimana seorang suami yang harusnya mencari nafkah tak juga memiliki pekerjaan
+ Kadang kita harus kehilangan harta benda yang dimiliki
+ Kadang keluarga diuji dengan salah satu anggota keluarga yang sakit

Tak ubahnya diri masing – masing individu selalu merasakan ujian demi ujian, merasa diri tak mampu menjalani, hingga ada yang rela mengakhirkan kehidupan dengan membunuh dirinya sendiri, ya pelik mungkin realita kehidupan yang ada, sungguh jangan hakimi siapa pun dan menyalahkan, karena kita tak pernah tau apa yang telah mereka rasakan selama ini.

§ Kadang ada orang harus merasakan kekurangan harta
§ Kadang ada yang tak bisa merasakan jenjang pendidikan
§ Kadang ada yang tak memiliki tubuh yang sempurna
§ Kadang ada yang tak memiliki wajah yang rupawan
§ Kadang ada yang harus bersusah payah mencari pekerjaan demi mempertahankan hidup
§ Kadang manusia ditimpa musibah akan bencana alam hingga mereka harus rela kehilangan keluarga, harta dan lain sebagainya
§ Kadang ada orang harus berusaha mencari pasangan hidup tanpa mengenal lelah
§ Kadang seorang pria ataupun wanita pada usia yang telah matang tak juga memiliki pasangan
§ Kadang orang memiliki cacat mental dalam dirinya

Yah kadang aku pun tak pernah mengerti atas apa yang telah di jalani, kadang aku berpikir kenapa dan kenapa?

Hingga suatu hari aku harus berkata :
Usaha di kehidupan adalah harus
Tapi apakah kematian lebih baik untuk dipilih?
Harapan yang tak pasti apakah itu
Kegagalan – kegagalan terus dinikmati
Apakah diri harus selalu tegar
Tanpa boleh bertanya “Kenapa Aku”?

Sedikit demi sedikit telah kulalui, pengalaman dan pelajaran kerap ku ambil dari semua yang telah terjadi dan ditemui.

Inilah kehidupan yang harus dijalani, perjalanan panjang untuk bekal menuju kehidupan abadi

Semua yang telah ditetapkan merupakan kenyataan yang harus kita terima, sebagai ketetapan yang telah ditentukan, tinggal kita jalankan dengan rasa syukur dan selalu memohon kepada Allah Ta’ala agar dimudahkan segala urusan. Allah Ta’ala adalah yang Maha Adil dan Maha Tahu yang terbaik untuk Hamba-Nya.

Teringat sebuah nasehat yang diberikan seorang ustadz (Barakallahu Fiikum)
Ia katakan :

Takdir ada yang Baik dan Buruk dan kita harus mengImani, bila kita dapat yang buruk, kita tidak perlu mencari – cari dan bertanya kenapa begitu?”, jadikan itu sebagai cobaan dan Allah tahu itu untuk kebaikan diri kita juga, tidak perlu larut dalam kesedihan yang membuat diri berputus asa pada hidup ini

Cukup kita menjadi manusia yang bertaqwa (menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya) dan menjalankan sunnah – sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam. Insya Allah dengan iman dan amal Allah akan penuhi janjiNya untuk memberikan kehidupan yang baik.

…………………………………………Amiin…………………………………..

Monday, July 17, 2006

- Kenapa Harus Begitu? -

Lagi mau Cerita...

tadi baru aja pulang dari rumah seorang teman

Mengunjungi rumah seorang teman ... untuk bersilaturahim... berharap hal ini dapat memanjang umur... heem sekalian ngeliat kelinci yang katanya baru dia dapet, pemberian seorang teman... lucu memang. kayak kelinci kepunyaan ku yang udah mati... sedih inget2 lagi....

tapi kondisi tadi lagi ga begitu Pas untuk datang karena disana sedang terjadi pertengkaran...
lagi - lagi harus ku dengar


..................lagi bersedih hati.....................
ketika harus mendengar teriakan - teriakan, yang selama ini sering ditemui dan dengar..............
kenapa harus begitu? itulah pertanyaanku selama ini selalu menganjal di hati................
kenapa mereka - mereka selalu melakukan itu
ya aku tau tabiat seseorang berbeda - beda ketika mereka emosi
tapi apa harus sepert itu??


Tidak ingatkah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam mengatakan bahwa Jangan Marah, Jangan Marah


lupakah hal ini, atau dilupakan??


ketika tadi mendengarkan pertengkaran seorang teman, aku sedih kenapa harus seperti itu?
Jujur aku sedikit trauma dengan teriakan, pertengkaran, kemarahan seseorang


apakah ketika kita mendidik atau mengajarkan .... harus berteriak marah - marah?
apakah ketika menyelesaikan permasalahan ..... harus dengan bertengkar?
apakah ketika sesuatu yang tidak kita sukai .... harus dinasehati dengan emosi?


apalagi kalau sampai harus menyelesaikan permasalahan sampai membanting - banting barang atau masya Allah harus sampai memuku...

kenapa?? apa gunanya??

aku banyak mengambil pelajaran dan pengalaman seseorang ketika mereka sedang mengalami hal ini, yah kebanyakan masalah rumah tangga mereka yang tidak berjalan harmonis atau yang lainnya................


haaahhh lelah atau mungkin takut???

tidaklah aku yakin ketika manusia merekamemiliki dan konsisten terhadap agama dan menjalankan syariat yang ada pasti segala urusan hidupnya tidak akan seperti itu, mereka akan berjalan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan, apalagi kalau kita mencontoh suri tauladan dari Nabi SAW, insya Allah pasti memiliki akhlak yang mulia....

Ketika Allah Mencintai Hambanya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ- رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : » إِنَّ اللهَ تَعَالَى وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَال عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيْذَنَُّّه « رواه البخاري

“Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: ‘ Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh! Aku telah mengumumkan perang terhadapnya. Dan tidaklah seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri dengan beribadah) kepada-Ku dengan sesuatu, yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Ku-wajibkan kepadanya, dan senantiasalah hamba-Ku (konsisten) bertaqarrub kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya; bila Aku telah mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang digunakannya untuk mendengar, dan penglihatannya yang digunakannya untuk melihat dan tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakannya untuk berjalan; jika dia meminta kepada-Ku niscaya Aku akan memberikannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku akan melindunginya”. (H.R.al-Bukhâri)

Beberapa Pelajaran
· Melakukan perbuatan-perbuatan ta’at baik yang wajib-wajib maupun yang sunnah-sunnahnya dan menjauhi diri dari semua bentuk maksiat baik yang kecil maupun yang besar akan membuat seorang hamba pantas menjadi salah seorang wali Allah yang dicintai-Nya dan mencintai-Nya, Dia Ta’ala mencintai orang yang dicintai oleh para wali-Nya, mengumumkan perang terhadap orang yang memusuhi, mengganggu, membenci, memojokkan dan menghadang mereka dengan suatu kejahatan atau gangguan. Allah-lah yang akan menolong dan membantu para wali-Nya tersebut.

· Wajib menunjukkan sikap loyal terhadap para wali Allah dan mencintai mereka serta haram memusuhi mereka. Demikian pula, wajib memusuhi musuh-musuh-Nya dan haram menunjukkan sikap loyal terhadap mereka. Allah berfirman: “…janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia…”. (Q.,s. al-Mumtahanah: 1) , Dan firmanNya: “Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang”. (Q.,s. al-Mâ-idah: 56) Dalam kedua ayat tersebut, Allah memaparkan bahwa sifat dari orang-orang yang dicintai dan mencintai-Nya adalah bahwa mereka itu merasa hina dihadapan orang-orang beriman dan merasa bangga dan penuh percaya diri (‘izzah) dihadapan orang-orang Kafir.
· Hadits diatas juga menunjukkan bahwa para wali Allah ada dua macam: Pertama, mereka yang bertaqarrub kepada-Nya dengan melaksanakan ibadah-ibadah wajib ; ini merupakan derajat kaum Muqtashidûn, Ashhâb al-Yamîn (orang-orang yang menempuh jalan yang lurus dan menjadi golongan kanan). Melaksanakan ibadah-ibadah wajib merupakan amalan yang paling utama sebagaimana diucapkan oleh ‘Umar bin al-Khaththab radhiallaahu 'anhu : “seutama-utama amalan adalah melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah, menjauhi apa yang diharamkan-Nya serta niat yang jujur semata-mata mengharap ridla-Nya”. Kedua, mereka yang bertaqarrub kepadaNya, disamping melaksanakan ibadah-ibadah wajib tersebut, juga bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah dan keta’atan dan menghindari semua yang dilarang; hal-hal inilah yang memastikan seorang hamba mendapatkan mahabbah Allah (kecintaan dari-Nya) sebagaimana dalam sabda Rasulullah diatas: “dan senantiasalah hamba-Ku (konsisten) bertaqarrub kepadaKu dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya”.

· Orang yang dicintai oleh Allah, maka Dia akan menganugerahinya mahabbah terhadap-Nya, mena’ati-Nya, bergiat dalam berzikir dan beribadah kepada-Nya, menenteramkan hatinya untuk selalu melakukan amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada-Nya. Dengan anugerah itu, maka orang tersebut berhak menjadi orang yang dekat dengan-Nya dan mendapatkan keberuntungan di sisi-Nya. Allah Ta’ala berfirman: ‘Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.,s. al-Mâ-idah: 54).

· Hal yang paling penting dan menjadi tuntutan setiap hamba adalah mendapatkan mahabbah dari-Nya sebab orang yang mendapatkannya maka dia akan mendapatkan dua kebaikan; dunia dan akhirat. Sebagai seorang mukmin sejati yang sangat ingin untuk menjadi salah seorang dari para wali Allah tentu berupaya mendapatkan tuntutan yang amat berharga ini tetapi untuk merealisasikannya diperlukan beberapa hal:

o Melaksanakan ibadah-ibadah wajib yang sudah diwajibkan oleh Allah Ta’ala sebagaimana yang terdapat dalam penggalan hadits diatas: “Dan tidaklah seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri dengan beribadah) kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Ku-wajibkan kepadanya”. Yaitu, dengan membetulkan dan meluruskan at-Tauhîd, melaksanakan shalat wajib, zakat wajib, puasa Ramadlan, haji ke Baitullah al-Haram, birr al-Wâlidain (berbakti kepada kedua orangtua), menyambung rahim (silaturrahim), berakhlaq yang mulia seperti jujur, dermawan, bertutur kata yang manis, tawadlu’ dan lain-lainnya.

o Menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan, baik kecil maupun besar, dan dari apa saja hal-hal makruh yang sebenarnya mampu dilakukannya.

o Bertaqarrub kepada Allah dengan ibadah-ibadah sunnah mulai dari shalat, sedekah, puasa, amalan-amalan kebajikan, dzikir, membaca al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain-lainnya. Diantara yang patut disinggung berkenaan dengan ibadah-ibadah tersebut adalah: 1.memperbanyak baca al-Qur’an diiringi dengan tafakkur dan renungan, mendengarnya diiringi dengan tadabbur dan pemahaman, menghafal ayat-ayatnya yang mudah, mengulang-ulanginya serta senantiasa menjaganya agar tidak lupa. Tentunya, tidak ada suatu ucapanpun yang lebih manis bagi para pencinta selain ucapan orang yang dicintainya; maka Kalamullah adalah lebih utama untuk dicintai karena memberikan kenyamanan tersendiri bagi hati mereka dan merupakan puncak dari semua tuntutan mereka. Diantara sarana yang dapat membantu terlaksananya hal tersebut -disamping doa, tekad bulat dan keinginan keras- adalah konsistensi dalam membaca al-Qur’an sebanyak satu juz di dalam sehari semalam dan semampunya berupaya agar tidak lalai dari konsistensi tersebut.

2.memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala baik melalui lisan maupun hati sebagaimana terdapat dalam hadits yang shahih dari Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Aku (selalu) di sisi sangkaan (baik) hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku (selalu) bersamanya manakala dia mengingat-Ku; jika dia mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku mengingatnya di dalam diri-Ku; jika dia mengingat-Ku di hadapan khalayak (orang banyak), maka Aku mengingatnya pula di hadapan khalayak yang lebih baik dari mereka (malaikat)”. Allah berfirman: “…maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu”.(Q.,s. al-Baqarah: 152)


· Bahwa adalah bohong belaka bila ada pengakuan yang menganggap selain cara berbuat keta’atan dan berloyalitas kepada Allah yang disyariatkanNya melalui lisan Rasul-Nya, dapat menyampaikan seseorang kepada mahabbah Allah dan menjadi wali-Nya sepertihalnya orang-orang Musyrik yang menyembah selain Allah dengan anggapan bahwa mereka semata hanya ingin mendekatkan diri mereka kepada Allah dengan cara tersebut sebagai yang dikisahkan oleh Allah tentang mereka dalam firman-Nya (artinya):"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". (Q.,s.az-Zumar: 3). Demikian pula, sebagai yang diceritakan oleh Allah berkenaan dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani, bahwa mereka berkata dalam firman-Nya (artinya) : "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". (Q.,s. al-Mâ-idah: 18) padahal mereka ngotot mendustai para Rasul-Nya, melanggar larangan-Nya serta meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diembankan-Nya kepada mereka. Jadi, setiap orang yang menempuh selain jalan yang sudah disyari’atkan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, maka dia tidak akan mencapai wilâyatullâh (kewalian yang dianugerahkan oleh Allah) dan mahabbah-Nya.

· Setiap Muslim sangat menginginkan agar doanya dikabulkan, amalannya diterima, permintaannya diberi serta mendapatkan perlindungan dari-Nya. Hal ini semua adalah tuntutan yang amat berharga dan anugerah yang agung yang tidak akan dapat dicapai kecuali oleh orang yang menempuh jalan menuju wilâyatullâh, yaitu melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan-Nya plus ibadah-ibadah sunnah seoptimal mungkin diiringi dengan niat yang tulus (an-Niyyah al-Khâlishah), mengikuti Nabi serta berjalan diatas manhajnya (al-Mutâba’ah).

(Disadur dari tulisan berjudul asli: “Taqarrab yuhibbukallâh” karya Syaikh Nâshir asy-Syimâliy)

Friday, July 14, 2006

عَنْ أَنَسُ بنُ مالِكٍ قال سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: "قالَ الله تَبَارَكَ وتعَالى: يا ابنَ آدَمَ إِنّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى ما كانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِي. يا ابنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَت ذُنُوبُكَ عَنَانَ السّمَاءِ ثُمّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِي. يا ابنَ آدَمَ إنّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأرْضِ خَطَايَا ثُمّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً" . رواه الترمذي


Dari Anas bin Malik, dia berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, 'Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai Anak Adam (manusia)! Sesungguhnya apa yang kamu minta dan harapkan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai Anak Adam! Andaikata dosa-dosamu mencapai awan di langit (sejauh mata memandang ke langit), kemudian kamu meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai Anak Adam! Sesungguhnya andaikata kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa (kecil) sepenuh isi bumi, kemudian kamu bertemu dengan-Ku (mati dengan memohon ampun dan tanpa berbuat syirik), tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan mendatangkan ampunan kepadamu sepenuh isinya pula." (HR,at-Turmudziy, dia berkata: Hadits Hasan)

Lagi Sakit

................Masya Allah.....................

Ketika salah satu nikmat Allah sedang tidak kita rasakan, terasa tidak menyenangkan sekali,
ya salah satunya saat ini aku lagi mengalami yaitu ....SAKIT ....

Ga enak banget pasti rasanya, heeem maklum kurang istirahat + lagi banyak pikiran hehehe apa sih ???

tapi kita ga boleh bersedih hati sih, kalo sedang mengalami hal ini perlu banyak bersabar, kan orang yang sakit Insya Allah dosa - dosanya di hapuskan :)

ayo tuk yang lagi baca doain aku ya, dengan membaca : La basa bihi, Thohurun Insya Allah (Tidak Mengapa, Insya Allah Dosa - Dosa mu Terhapuskan)

Tuk kalian yang ikhlas mendoakan, ku ucapkan terima kasih... Jazakallahu Khoir

Monday, July 10, 2006

- - KEMBALI - -

Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, setiap waktu banyak jalan yang akan menghalangi, untuk melakukan perbuatan - perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.


Dan syaitan menjadi musuh sebenar – benarnya bagi hamba yang berusaha melakukan ketaqwaan, mereka adalah musuh terbesar, mereka masuk melalui aliran darah manusia, serta tak pernah lelah menganggu untuk mencari teman bagi mereka.


Tak luput hawa nafsu menjadi pendorong melakukan keburukan dan kemaksiatan, sadarkan hal tersebut akan mengantarkan pada kehancuran dan kesempitan hidup.


Merenung akan semua kesalahan yang telah banyak dilakukan, ketika hati merasa kaku dan hidup terasa begitu sulit, semua dijalani hanya dengan rasa kekhawatiran dan ketakutan.


Coba kembali dan coba untuk melakukan apa yang di perintahkan-Nya, walau semua tak mudah, hanya usaha dan doa dapat dilakukan, semoga Allah ta’ala menjadikan kita termasuk golongan orang – orang yang beriman dan bertaqwa.

“ Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang – orang yang bertaqwa “ (QS. Huud : 49)


“ Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan “ (QS. Ali ‘Imran : 186)


“ Sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia – nyiakan pahala orang – orang yang berbuat baik “ (QS. Yusuf : 90 )


“ barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka – sangka olehnya “ (QS. Ath Thalaaq : 2 -3)


“ Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya “ (QS. Ath Thalaaq : 4)

“ MAKA BERTAQWALAH KAMU KEPADA ALLAH MENURUT KESANGGUPANMU “ (QS. At – Taghaabun : 16)

…………………………….Sebuah renungan dan nasehat bagi diri…………….……………………

Friday, July 07, 2006

Daftar Sekolah

Wuuuuuaaahhhh udah lama ga ber-sua di Blog euy....

kuangen bangeeeett

O ya akhir2 ini aku lagi sedih berat + cape + banyak yang mesti di Pikir ....pokoknya plus plus plus deh.....

tadi abizzz nganterin + ngurus2 sekolah adek nih yang mau masuk SMA, Masya Allah ngantri panjang....tapi ya sabar menunggu.....!!!!daftar sekolah SMA ku tercinta, subhanallah makin gede aja sekolahnya, banyak berubah, tapi orang2 yg di kantin masih sama, seneng baik guru dan penjual kantin masih pd inget aku...semoga adek ku di terima deh di sekolah negeri...Amiin

aku lagi pusing sm kerjaan hahaha, mesti baca 5 journal pk bhs inggris pula.... uuuhhh kyknya smp maleezzz deh bacanya

aku lagi bungung mau nulis apa, sebenernya udah ada tulisan tapi lupa di save ke flash disk..